TITIKTEMU.CO JAKARTA - Pemimpin yang tidak memiliki keberanian mengamputasi dalam menghadapi masalah yang menahun dan mengambil jalan mudah serta populis, akan memperburuk pemerintahan yang dipimpinnya.
“Apa yang saya sampaikan terkait kepemimpinan suatu negara bukanlah sesuatu yang baru. Semua perencanaan pembangunan itu harus dilaksanakan oleh pemimpin yang baik yang mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan diri sendiri,” kata Tun Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia, seperti dilansir laman resmi Partai Nasdem.
Mahathir Mohamad menegaskan hal itu, dalam kuliah umumnya pada Rakernas Partai NasDem yang di-relay dalam diskusi daring Forum Diskusi Denpasar (FDD) 12, Jumat (17/6).
Baca Juga: 'APA YANG SALAH' Oleh: Trias Kuncahyono, Wartawan Senior, Penulis Buku
FDD 12 adalah sebuah forum diskusi yang digagas Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat.
Diskusi yang dimoderatori Luthfi Assyaukanie (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR) itu menghadirkan Suryopratomo (Duta Besar RI untuk Singapura) dan Muhammad Farhan (Anggota Komisi I DPR RI).
Juga dihadirkan Saur Hutabarat (Jurnalis Senior/Penerima Bintang Tanda Jasa Nararya), Fachry Ali (Pengamat Politik) dan Connie Rahakundini Bakrie (Pengamat Pertahanan) sebagai penanggap.
Baca Juga: Yeremia Cedera Lutut di Gim Penentuan, Ganda Putra Indonesia Gagal ke Semifinal Indonesia Open 2022
Menurut Mahathir, setelah dipilih oleh rakyat pemimpin harus mampu memenuhi apa yang diinginkan rakyatnya.
Artikel Terkait
Dari Ende, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Membumikan Pancasila
Kunker ke Batang, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jajal Mobil Listrik
Zara Peluk Peti Mati Eril di Sepanjang Perjalanan ke Pemakaman, Sampai Tertidur..
Ridwan Kamil Heran, Eril Minta Dibelikan Sepatu Buatan Spanyol yang Ukurannya Beda. Ternyata oh Ternyata…
Mahathir Mohamad Didaulat Jadi Pembicara di Penutupan Rakernas I Partai NasDem