TITIKTEMU.CO
LELAKI TUA DAN SANDAL KARET
Oleh: Trias Kuncahyono, Wartawan Senior, Penulis Buku
Pertama
Beberapa hari lalu, sahabat lama saya, Romo Haruna yang sekarang bertugas dan tinggal di Bogor, bercerita lewat WA: Sudah bertahun-tahun saya biasa bepergian antar-kota dengan menggunakan angkot (angkutan kota). Saya merasa nyaman, walau kadang harus duduk berdesakan, pun pula panas.
Dengan naik angkot, saya juga bisa merasakan detak kehidupan masyarakat secara lebih riil, mendengarkan ungkapan perasaan hati mereka bagaimana menyikapi kesulitan hidup. Kadang lucu-lucu cerita mereka. Beragam cerita saya dengar: dari ibu-ibu yang pulang belanja dari anak-anak sekolah, hingga bapak-bapak kantoran.
Yang juga saya perhatikan, kadang ada sopir yang nakal: membawa penumpang melebihi kapasitas. Penumpang dipaksa berdesakan, dempet seperti pindang, terutama dulu di zaman sebelum pandemi.
Baca Juga: Hasil Sidang Isbat tentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H Jatuh pada Senin, 2 Mei 2022
Ada kesan aji mumpung, mengangkut penumpang sebanyak mungkin tidak memedulikan bahaya. Tapi, banyak pula yang tertib.
Yang wajar, kapasitas angkot adalah 11 penumpang, belum termasuk yang duduk di samping sopir. Tapi, yang wajar itu sangat jarang terjadi, kecuali di masa pandemi, ketika diberlakukan aturan baru berkait dengan kapasitas penumpang.
Kedua
Artikel Terkait
Edaran Panduan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, Pejabat dan ASN Dilarang Adakan dan Hadiri Buka Bersama!
Sepuluh Perkara Penting yang Harus Diperhatikan di Bulan Puasa agar Ramadhan Produktif, Barokah dan Manfaat
RAMADHAN: Lima Perkara yang Harus Dihindari Agar Puasa Terpelihara Mendapatkan Pahala
ASN di Pemkot Semarang Dilarang Kirim dan Menerima Parsel Lebaran, Bagi Yang Melanggar Akan Dilaporkan Ke KPK
Tata Cara dan Niat Shalat Idul Fitri. Jangan Sampai Keliru
Syarat dan Rukun Zakat Fitrah yang Wajib Dipenuhi Sebelum Mengeluarkan Zakat Fitrah
Kumpulan 50 Link Twibbon Selamat Hari Raya Idul Fitri 2022 untuk Status Media Sosial