TITIKTEMU.CO, YOGYAKARTA – Namanya Gabriel Julian Uriani Awom. Anak pertama dari tiga bersaudara ini tidak membayangkan ia kini jadi mahasiswa kedokteran.
Namun berbekal tekad dan keyakinan mewujudkan mimpinya menjadi dokter, ia berhasil diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Yogyakarta.
Baca Juga: Ini 6 Program Beasiswa Dibuka di bulan Maret untuk Mahasiswa UGM, sudah daftar?
Gadis asli Papua ini bercita-cita apabila sudah selesai menempuh pendidikan dokter, dirinya berkeinginan untuk mengabdi di kampung halamannya.
Ketika Gabriel lulus SMA ibunya mengatakan bahwa ia tidak bisa membiayai kuliahnya di kedokteran. “Gab, Mama Papa mungkin tidak dapat membiayai kamu untuk kuliah kedokteran, tapi kamu harus tahu bahwa Tuhan itu kaya, Tuhan yang akan menolong kamu,” kata Ibu Gabriel, seperti dikutip dari laman UGM, Senin (13/2/2023).
Ucapan ibunya itu selalu diingat oleh Gabriel. Ia sempat terdiam dan menangis sembari berdoa, “Tuhan, bantu saya kalau saya ingin menjadi dokter,”
Beberapa hari setelah pembicaraan dengan kedua orangtuanya itu, Tuhan seakan langsung memberi jawaban atas doanya.
Sebab tidak lama berselang, Gabriel mendapat kabar tentang adanya pembukaan beasiswa afirmasi dari pemerintah daerah Papua Barat.
Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2023 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Daftar Mulai Sekarang 13 Maret 2023
“Saya memutuskan untuk mendaftarkan diri dan memilih UGM sebagai kampus tujuan saya. Awalnya saya sempat ragu akan diterima karena UGM adalah kampus impian banyak orang, pasti sulit untuk diterima. tetapi Puji Tuhan, akhirnya saya diterima untuk berkuliah di jurusan kedokteran UGM,” kenangnya
Gabriel tidak membayangkan ia kini jadi mahasiswa kedokteran. Kini ia tengah menempuh kuliah prodi kedokteran UGM di semester tujuh.
Ayah Gabriel adalah seorang pendeta yang sejak mudanya selalu mengisi khotbah di berbagai gereja dari pedalaman Sulawesi hingga Papua.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir digugat terkait laporan keuangan fiktif lebih dari Rp 2 triliun
“Papa saya bekerja sebagai Pendeta dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Saya lahir di Palu, Sulawesi Tengah. Sejak berusia 3 bulan, orang tua saya mendapat tugas pelayanan di pedalaman Da'a Timur, Sulawesi Tengah sehingga saya menghabiskan masa kecil saya di sana,” kata Gabriel.
Hingga suatu saat, lanjut Gabriel, karena Ayahnya adalah orang Papua, dipanggillah ia untuk melanjutkan pelayanan di tanah Papua dan Gabriel pun menghabiskan masa pendidikan SD hingga SMA di tanah Papua dan lulus dari SMAN 1 Teluk Bintuni, Papua Barat.
Artikel Terkait
Tambah Nyaman Nih Kuliah, UGM Luncurkan Bus Listrik Trans Gadjah Mada Keliling Kampus. Simak Jadwalnya
Hepatitis Akut Disebabkan oleh Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan Epidemiolog UGM
FIX! Rektor UGM tegaskan Presiden Joko Widodo alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980
UGM berharap Wisata Religi Tanara Serang Banten terus bergeliat
Simak 10 Prodi UGM Berdaya Tampung Terbanyak pada SNBP 2023, Calon Mahasiswa harus tahu!
Inilah pilihan 10 Jurusan Sepi Peminat di UGM 2022, Strategi peluang Lolos SNBP 2023
Ini 6 Program Beasiswa Dibuka di bulan Maret untuk Mahasiswa UGM, sudah daftar?