TITIK TEMU.CO
Komisi Penyiran Indonesia (KPI) diguncang isu perundungan dan pelecehan masal yang diduga melibatkan sejumlah stafnya. Kasus ini mencuat setelah korban, seorang pria inisial MS yang juga staf di KPI, menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
Surat itu tersebar lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp dan menjadi viral di media sosial. Pihak KPI menonaktifkan 7 staf yang diduga sebagai pelaku, dan menyerahkan kasusnya ke polisian, Jumat (3.9/2021).
Baca Juga: Diduga Lakukan Pelecehan Massal di Komisi Penyiaran Indonesia, 7 Staf KPI Dinonaktifkan
MS dalam suratnya mengaku perlakuan itu membuatnya mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) berkepanjangan. MS juga mengaku telah melaporkn apa yang dialaminya ke Komnas HAM, atasan di kantornya, dan kepolisian, namun tidak ada penyelesaian.
Baca Juga: Polisi Akan Memanggil Para Terduga Pelaku Pelecehan Massal di Komisi Penyiaran Indonesia KPI
Berikut isi surat MS yang ditujukan kepada Presiden Jokowi:
Yang Terhormat Presiden Joko Widodo,
Saya seorang Pria, berinisial MS, hanya ingin mencari nafkah di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat), saya hanya ingin bekerja dengan benar, menunaikan tugas dari pimpinan, lalu menerima gaji sebagai hak saya, dan membeli susu bagi anak semata wayang saya.