TITIKTEMU.CO, Jakarta - Ibadah shalat jamaah dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf dan tanpa berjarak usai pemerintah memutuskan sejumlah pelonggaran terkait aturan pencegahan penularan COVID-19.
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan beberapa penyesuaian aturan terkait dengan pelonggaran aktivitas masyarakat. Selain itu, juga termasuk pelonggaran untuk transportasi umum, seperti pesawat terbang dan kereta api.
Kini, duduk di KRL tidak perlu jaga jarak dan dimungkinkan kapasitas 100 persen yang tertuang dalam SE Kemenhub 25/2022 tentang petunjuk perjalanan orang dalam negeri dalam transportasi perkeretaapian.
Baca Juga: Korban Investasi Bodong Indra Kenz Bertambah, Rugi Puluhan Miliar Hingga Gangguan Psikologis
Begitu pula dengan aktivitas olahraga juga sudah dimungkinkan dihadiri penonton.
Menyikapi pelonggaran tersebut, Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyatakan, pelonggaran tersebut sebagai tindak lanjut atas kondisi wabah yang sudah menunjukkan tren menurun. Dengan demikian, aktivitas ibadah sholat jamaah juga dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf, tanpa berjarak.
"Fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika shalat itu merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktivitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktivitas publik, udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang," ujar Niam, dikutip TITIKTEMU.CO dari Antara, Kamis, 10 Maret 20220.
Baca Juga: Kumpulan Quotes Gus Baha yang Bikin Beribadah Jadi Asyik
Niam menjelaskan adanya penyesuaian ini membuat aktivitas pengajian di masjid dan perkantoran dapat kembali dilaksanakan dengan tetap disiplin menjaga kesehatan.
"Dengan demikian, sholat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan," imbuhnya.
Niam menambahkan, dengan adanya pelonggaran ini, umat Islam diminta mengoptimalkan persiapan pelaksanaan ibadah ramadhan dengan khusyu' dan semarak, tetapi tetap disiplin dalam menjaga kesehatan.
Baca Juga: Lewandowski dan Benzema Cetak Hattrick Perebutan, Top Skorer Liga Champions Semakin Sengit
"Sebentar lagi kita akan memasuki Ramadhan, untuk itu umat Islam perlu mempersiapkan diri lahir batin sebaik-baiknya. Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan syiar keagamaan serta membangun solidaritas sosial. Kita optimalkan syiar, tetapi tetap waspada dan disiplin menjaga kesehatan," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pemerintah sudah menyiapkan peta jalan untuk membantu Indonesia melakukan transisi secara perlahan memasuki fase endemi.
Artikel Terkait
Mengapa Kita Harus Salat Tahajud? Ternyata Ini Alasannya
Jika Ingin Rezekimu Lancar, Jangan Tinggalkan Shalat Dhuha
Keutamaan Shalat Subuh, Senilai Pahala Shalat Sepanjang Malam
Salat Tahiyatul Masjid, Penghomatan Terhadap Rumah Allah dan Keutamaannya
Kisah Ali bin Abi Thalib yang Hampir Terlambat Shalat Subuh Berjamaah
Baca Alfatihah 41 Kali antara Salat Sunah dan Fardhu Subuh, Gus Baha: Kamu Tidak Akan Miskin
Jangan Buru-buru Pergi Setelah Shalat, UAH Pesan Lakukan 7 Dzikir Ini Agar Hidupmu Dimudahkan
Begini Kisah Nabi Musa Menyuruh Nabi Muhammad Minta Keringanan Shalat Menurut Gus Baha