TITIKTEMU.CO, TEMANGGUNG – Bagi penikmat kopi, Indonesia adalah surga kopi dunia. Bagaimana tidak, nyaris di semua daerah mempunyai kopi dengan aroma dan cita rasanya yang khas dan berbeda.
Tak terkecuali di Temanggung, Jawa Tengah.
Di sini, kopi juga menjadi roda penggerak perekonomian warga.
Karena itulah, kini, berdiri sebuah Sekolah Kopi.
Baca Juga: Manchester United Berambisi Putus Rantai Kekalahan di Kandang Tottenham Hotspur di Liga Inggris
Nah, Sekolah Kopi ini diresmikan oleh Bupati Temanggung, HM. Al Khadzig, pada Kamis, (28/10) bertepatan dengan Sumpah Pemuda.
Selain Sekolah Kopi, Bupati secara bersamaan juga meresmikan Pasar Kopen Gemawang di Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang.
Sekolah kopi tersebut, menjadi yang pertama di Temanggung, sedangkan Pasar Kopen merupakan pasar tradisional terbesar di kabupaten itu.
Baca Juga: Hasil Otopsi: Kematian Mahasiswa UNS Akibat Benda Tumpul!
Menurut Bupati, Sekolah Kopi Gemawang dan Pasar Kopen memiliki keistimewaan dan potensi besar, yang tidak dimiliki daerah lain.
“Buatlah tempat wisata ini menjadi tempat wisata yang bersahabat, membuat orang kerasan. Buat pertunjukan-pertunjukan dan jualah hasil kerajinan dan kuliner dari masyarakat, yang bisa dinikmati pengunjung. Saya berharap Pasar Kopen dan Sekolah Kopi Gemawang menjadi tujuan wisata, khususnya Temanggung Utara,” harap Khadziq.
Baca Juga: Petisi PCR di Change.org Dapat Dukungan Luas, Jubir Satgas Covid-19: Kebijakan Masa Pandemi Dinamis
Sementara itu, Camat Gemawang, Marlini Tarigan menyatakan, sekolah kopi Gemawang merupakan pusat pemberdayaan masyarakat, untuk pengembangan budidaya kopi dari hulu ke hilir dan potensi lokal lainnya, serta mendekatkan fasilitas pemberdayaan bagi masyarakat.
“Fasilitasi pemberdayaan dalam sekolah kopi, diantaranya fasilitasi pelatihan edukasi kopi, potensi dan pengolahannya, pelatihan barista, mitigasi bencana, dan penanggulangan bencana. Fasilitasi pengemasan, pemasaran digital e-commerce, penerbitan PIRT (Perusahaan Industri Rumah Tangga), peningkatan kapasitas dan kelembagaan, serta pelatihan jurnalis remaja,” jelas Marlini.
Artikel Terkait
12 Kedai Kopi di Baturetno Wonogiri, Tetap Dicari Meski Tersembunyi
Seduhan Kopi Kombucha Paling Aduhai, Awas Ketagihan!
7 Kedai Kopi Jalanan di Solo yang Asyik, dari Gerobak sampai Combi
7 Kedai Kopi dengan Pemandangan Negeri di Awan
Ini Tiga Kopi Terbaik Indonesia Versi Kontes Kopi Spesialti 2021
7 Kedai Kopi di Wonogiri yang Asyik Buat Nongkrong
7 Tempat Roasting Kopi di Solo yang Recommended