Apa benar mobil Esemka diproduksi di China? PKS: Presiden Jokowi perlu beri klarifikasi

TITIKTEMU.CO JAKARTA – Belakangan ini beredar kabar santer menyebutkan bahwa mobil Esemka ternyata buatan China.

Wakil rakyat di Senayan pun mulai beri tanggapan.

Baca Juga: Mobil selebgram Clara Shinta ditarik debt collector. Ini klarifikasinya, tanggapi nyinyiran netizen..

Baca Juga: Kemenhan Buka Pendaftaran Komponen Cadangan (Komcad) 2023, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Terhadap kabar itu anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, meminta pihak istana memberi klarifikasi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), tegas Mulyanto, harus memberi penjelasan tentang status pembuat mobil Esemka itu yang sebelumnya digadang-gadang sebagai mobil nasional buatan anak bangsa.

Baca Juga: TRENDING DI TWITTER: Ini kesamaan Esemka sama si dia. Hanya orang gaib bisa foto dengan mobil gaib..

“Jokowi harusnya malu dengan beredarnya kabar ini. Ia perlu memberi penjelasan kepada publik agar tidak dicap sebagai pembohong,” tegas Mulyanto seperti dilansir TITIKTEMU.CO dari laman resmi PKS.

Mulyanto usul Komisi VII DPR RI meminta keterangan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dan produsen Esemka terkait masalah ini.

Menurutnya, penetapan status produksi mobil Esemka ini sangat penting karena berdampak pada banyak hal. Salah satunya terkait rencana Pemerintah memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik.

Baca Juga: Lima besar pencetak gol terbanyak Liga Champions sepanjang masa, tidak ada pemain Inggris. Ini dia juaranya

“Bila mobil Esemka memang produksi dalam negeri maka kita angkat topi. Tapi kalau mobil Esemka ternyata bukan produksi dalam negeri sebagaimana diberitakan maka secara moral dan politik Jokowi harus bertanggungjawab,” ujarnya.

Karena, kata Mulyanto, Jokowi yang pertama kali mengenalkan Esemka sebagai mobil buatan anak-anak SMK di Solo.

“Menurut saya ini momen yang pas untuk mengusut tuntas tentang mobil Esemka ini. Kita sama-sama buktikan apakah klaim Jokowi selama ini tentang mobil Esemka benar atau tidak. Sebab keduanya mempunyai implikasi hukum dan politik yang serius,” tegasnya.