Cerbung: BUNGA MERAH JAMBU Bab 33 By Masdaraimunda

- Jumat, 26 Mei 2023 | 17:59 WIB
Bunga Merah Jambu (Pixabay)
Bunga Merah Jambu (Pixabay)

BUNGA MERAH JAMBU
Bab 33
By Masdaraimunda

 

SEPERTI BIASA keduanya melewati jalanan ibukota yang masih terasa ramai. Area parkir dari beberapa kelab terkemuka terlihat masih penuh. Mungkin karena weekend. Sampai akhirnya Tristan berubah pikiran, ingin makan sop buntut dengan sambal pedas dan segar. Mereka segera memutar arah menuju daerah Blok M. Tristan memiliki langganan warung kaki lima di sana. Masih banyak pengunjung yang datang. Tidak seperti biasa kali ini mereka memilih makan di tempat. Sambil menunggu, terdengar sekelompok pengamen lokal bernyanyi.

“Tengah malam begini mereka masih ngamen?” tanya Maya heran.

“Mumpung masih ramai. Itulah cara mereka sekolah memanfaatkan keadaan untuk mencari rejeki.”

“Mas dulu pernah seperti mereka?”

“Chandlier tumbuh dari band Sekolah sebenarnya. Dulu kami manggung di Pensi, Ancol, atau acara radio. Setelah rekaman dan mulai dikenal barulah di panggung besar. Jadi nggak pernah di tempat seperti ini. Aku menghargai kelompok seperti mereka. Biasanya anggotanya sudah punya skill, jadi bukan sekadar perform aja. Suara dan lagu mereka juga banyak yang bagus.”

Baca Juga: Erick Thohir Optimistis Timnas Merah Putih Berhasil

Tiba-tiba salah seorang dari kelompok pengamen itu mendekati meja mereka.

“Mas Tristan, ya.”

Kekasih Maya segera berdiri dan menyalami. “Iya, lagu kalian bagus.” Suaranya terdengar tulus memberikan pujian membuat mata laki-laki muda di depannya berkaca-kaca.

“Boleh foto Mas?” tanyanya lagi.

“Oh, boleh.” Jawab Tristan cepat. “Sebentar ya, May.”

Tristan segera menghampiri kelompok mereka dan berfoto bersama. Beberapa orang segera berteriak.

“Nyanyi…nyanyi…nyanyi…”

Halaman:

Editor: Indria Purnama Hadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X