Cerbung: BUNGA MERAH JAMBU Bab 31 By Masdaraimunda

- Jumat, 26 Mei 2023 | 07:00 WIB
Bunga Merah Jambu (Pixabay)
Bunga Merah Jambu (Pixabay)

BUNGA MERAH JAMBU
Bab 31
By Masdaraimunda

 

MAYA BARU saja menyelesaikan tugasnya di rumah sakit. Berniat untuk langsung pulang siang ini. Karena merasa kurang tidur tadi malam. Saat bangun tadi pagi Tristan memintanya untuk melayani sekali lagi. Perempuan itu hanya tersenyum kecil, berpikir mungkin karena mereka sudah sama-sama cukup lama tidak melakukan. Sejak tadi pagi banyak yang menggoda, kata mereka wajahnya terlihat lebih bersinar. Dokter cantik itu memilih tidak mengatakan apa-apa. Cukup ia yang tahu darimana cahaya itu berasal. Setelah sekian tahun tidak pernah menikmati lagi.

Sejak bulan lalu jadwalnya lebih longgar. Karena klinik di dekat perkampungan sudah dipegang oleh Dokter Clara. Ia hanya ke sana seminggu sekali. Sehingga otomatis hanya bekerja di dua rumah sakit. Rencananya jika memungkinkan ia akan bergabung dengan tim Dokter Chandra mulai Januari nanti. Sudah lama ingin membaktikan diri secara lebih luas seperti pria yang sangat dihormatinya itu. Meski masih muda, Chandra sudah berhasil memimpin yayasan untuk beberapa klinik di daerah pedalaman.

Baca Juga: INFO HAJI 2023 : Jamaah Asal Kabupaten Demak Suprapto Tarlim Kertowijoyo Wafat di Tanah Suci

Perempuan itu memasuki mobil, ketika Tristan menghubungi.

“Ya Mas?”

“Kamu lagi di mana?”

“Baru selesai dari RSUD, Kenapa?”

“Bisa ketemu sebentar? Aku di kantor. Kutunggu kamu di sini.”

“Aku ke sana. Mau dibawakan apa?”

“Nggak usah. Nanti langsung masuk saja, sudah kuberitahu sekuriti di depan.”

“Ok Mas.”

Nada suara Tristan terdengar berbeda. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hati perempuan itu. Mungkin di rumah sedang banyak masalah. Ia sendiri sampai sekarang masih sedikit menghindar. Keluarga besarnya juga tidak pernah membicarakan Tristan. Mungkin mereka sudah letih menasehati jadi memilih untuk tidak peduli. Sepanjang ia tidak menikah dengan pria itu. Di tengah jalan, Maya berhenti membeli beberapa roti dan dan dua gelas kopi. Yakin bahwa kekasihnya pasti belum makan.

Sesampai di sana, seseorang segera mengarahkan kendaraannya untuk masuk. ternyata di dalam luas sekali. Ada bangunan khusus show room, gedung kantor dan beberapa gedung lain yang sepertinya menjadi tempat produksi. Seluruh bagian jalan dan area parkir di aspal. Jalan juga dibuat lebar, mungkin untuk memudahkan truk kontainer masuk. tristan ternyata sudah menunggu di bawah. Segera ia menjadi pusat perhatian dari karyawan di sana. Saat ini Maya hanya mengenakan seragam medis, sehingga kelihatan berbeda dengan mereka. namanya yang dibordir di bagian dada memudahkan orang untuk memanggil namanya.

Halaman:

Editor: Indria Purnama Hadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X