Cerbung: 'BUNGA MERAH JAMBU' Bab 21 By Masdaraimunda

- Selasa, 23 Mei 2023 | 12:17 WIB
Bunga Merah Jambu (Pixabay)
Bunga Merah Jambu (Pixabay)

BUNGA MERAH JAMBU
Bab 21
By Masdaraimunda

 

MAYA MASIH meminum air putih saat seorang pasien yang baru dipanggil, masuk. Mata indah itu seketika terbelalak karena terkejut. Namun, dengan cepat menguasai diri. Jelas ia mengenal siapa yang datang. Orang tua Tristan kini duduk di hadapannya!

Merasa harus bersikap profesional perempuan itu segera menanyakan tentang keluhan sang pasien. Beruntung, mungkin karena mengenakan masker mereka tidak mengenal. Apalagi sudah lama tidak bertemu. Hingga setelah selesai pemeriksaan, saat sedang mengetik resep obat. Perempuan tua yang ada di depannya bertanya.

Baca Juga: Sinopsis Film Logan Lucky, Channing Tatum Merampok Balapan Nascar

“Dokter namanya Maya Supangat?”

“Iya, bu.” jawabnya sambil berusaha untuk tetap tenang. Berharap tidak ada drama apapun setelah ini.

Wajah perempuan tua itu segera berubah. Tidak ada lagi senyum apalagi keramahan yang tadi terlihat jelas di matanya. Maya berusaha untuk tidak peduli.

“Obatnya silakan diambil di apotik. Semoga lekas sembuh.” Sebuah kalimat yang biasa diucapkan diujung sesi pertemuan.

Keduanya beranjak tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Maya segera mengembuskan nafas lega. Rasanya perutnya seperti diaduk sejak keduanya datang, bahkan sampai merasa mual.

Pada akhir pertemuan apa yang ditakutkannya terjadi. Mereka masih tidak suka padanya. Bagaimana kalau mereka benar-benar tahu tentang hubungannya dengan Tristan? Maya berusaha mengumpulkan seluruh energi yang tersisa. Setidaknya masih ada pasien lain yang harus diperiksa. Ia tidak mungkin bercerita pada Tristan. Kekasihnya sedang sibuk dengan pekerjaan sebagai penyanyi. Lagi pula tidak ingin kalau nanti apa yang disampaikannya menimbulkan pertengkaran di tengah keluarga mereka. Jangan sampai ia menimbulkan perpecahan.

Baca Juga: Keren, Bakal Ada Pusat Kebudayaan Islam Di Solo

Selesai bertugas, Maya pulang menuju kediaman orang tuanya. Rasanya malas sendirian di apartemen. Lebih baik menginap di sana untuk sementara supaya punya teman cerita. Papinya kaget saat melihatnya datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

“Tumben kemari?”

Halaman:

Editor: Indria Purnama Hadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X